Kamis, 07 Mei 2015

KELAS MAMALIA


Mamalia merupakan satwa bertulang belakang (vertebrata), dapat menyusui yang dicirikan dengan adanya kelenjar susu pada betina. Ada yang hidup di darat adapula yang di perairan. Ukuran tubuh mamalia juga beragam, dari yang berukuran kecil hingga yang besar. Mamalia muda sering sulit diidentifikasi, karena ukuran dan warnanya sering berbeda dengan yang dewasa. Mamalia muda dari jenis yang berukuran besar sering terlihat bersama dengan yang dewasa, tetapi dari jenis yang berukuran lebih kecil, seperti satwa pengerat atau kelelawar, individu mudanya sering terlihat sendirian. Sebagian besar mamalia melahirkan, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Monotremata tidak memilki puting susu, namun tetap memiliki kelenjar susu (Ario, 2010).
Menurut Yusuf Kastawi, dkk (1991) Ciri-ciri umum satwa mamalia antara lain.
a.    Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya.
b.    Kulit tubuh berambut. Rambut ini bervariasi, ada yang lebat menutup hampir seluruh tubuh, ada yang tinggal bongkol rambut yang terdapat pada moncong misalnya ikan paus.
c.    Berdarah panas (Homoiothermis), yaitu suhu tubuh dipertahankan pada suatu tingkat panas yang tetap, biasanya sekitar 36C.
d.   Termasuk tetrapoda (memiliki 4 anggota gerak) berupa kaki yang masing-masing kaki memiliki 5 jari yang bentuk dan ukurannya disesuaikan degan keperluan berjalan, lari, memanjat, berenang, dan sebagainya.
e.    Jantung terdiri dari 4 ruangan, dengan lengkung aorta sebelah kiri. Butir darah merah tidak berinti, dan intinya bebentuk bikonkaf.
f.     Pernafasannya menggunakan paru-paru.
g.    Rongga dada dan rongga perut dipisahkan oleh sekat diafragma.
h.    Tulang tengkorak memiliki occepitale condyle yang menghubungkan tengkorak dengan tulang belakang.
i.      Tulang leher umumnya 7 ruas.
j.      Pada mata terdapat kelenjar mata.
k.    Otak berkembang sangat baik dibandingkan dengan hewan-hewan yang lain dan memiliki 12 nervi cranialis.
l.      Fertilisasi terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Memiliki alat kopulasi berupa penis bagi jantan dan berupa vagina pada yang betina. Biasanya setelah melahirkan anaknya disusui dan diasuhnya.Mamalia betina melahirkan dan menyusukan anak, kecuali mamalia primitif seperti Platypus dan beberapa jenis di Australia dan Papua Niugini (Ario, 2010).
       Beberapa satwa mamalia agak mirip dengan tipe satwa lainnya.Meskipun kelelawar dapat terbang, namun tidak dikelompokkan kedalam satwa burung, karena kelelawar tidak memiliki bulu seperti burung melainkan rambut, tidak memiliki paruh melainkan gigi dan dapat melahirkan anak. Begitu juga mamalia yang hidup di perairan, terkadang paus, lumba-lumba dan pesut sering disamakan dengan ikan, padahal mereka sesungguhnya adalah mamalia yang telah kehilangan hampir semua rambut dan tungkai belakangnya, dan kaki depannya yang diganti oleh sirip. Mamalia laut ini menghirup udara, melahirkan dan menyusui anaknya. Landak agak mirip dengan reptilia karena bersisik dan lidahnya panjang, tetapi sisiknya sebenarnya dibentuk dari rambut-rambut yang menggumpal (Ario, 2010).
Ciri Khusus
      Semua ciri khusus pada mamalia seperti kelenjar susu, kulit dan kelenjar kulit, rambut dan kelenjar rambut, tanduk, kuku, cakar da kelenjar kuku pada dasarnya merupakan bagian dari integument dan asesorisnya. Sistem integumen berfungsi untuk melindungi tubuh terutama agar tidak terjadi infeksi serta membantu pengaturan suhu tubuh oleh karena fungsi kelenjar keringat. Selain itu, rambut juga membantu memberikan keamanan bagi tubu. Berkurangnya rambut pada mamalia terrestrial, biasanya akibat dari tebalnya kulit (Sukiya, 2003).
a.         Kelenjar Susu
Kelenjar susu sangat penting bagi keberlangsungan hidup vertebrata ini. Kelenjar susu terbentuk dari gabungan kelenjar keringat dan kelenjar minyak yang keduanyaberkembang dari derivate epidermis. Secara embriologis, kelenjar susu muncul dari penebalan epidermis yang meluas pada sisi tubuh yang berbentuk garis. Pada titik tertentu sepanjang garis susu ini akan muncul elenjar susu yang akan berkembang sebagai pertanda seks sekunder, tetapi secara  normal hanya hewan betina yang fungsional (Sukiya, 2003).
Letaknya bermacam-macam pada spesies yang berbeda, misalnya pectoral, abdominal atau inguinal. Sebagian besar bangun kelenjar ini dinamakan nipple atau mammae. Pada monotremata tidak terdapat nipple sehingga saluran terbuka pada permukaan kulit dan anak-anaknya menjilati susu yang keluar dari permukaan ventral tubuh induknya. Pada marsupialia dan plasentalia, saluran dari kelenjar susu terbuka pada nipple yang letaknya lebih kranial. Pada kelompok primate, saluran ini membuka pada ujung nipple, sedangkan pada artiodactyla terdapat nipple palsu dan saluran tersebut membuka pada pangkal saluran susu (Sukiya, 2003).
Jumlah mammae juga bermacam-macam, tetapi umumnya 1-13 pasang (tergantung jumlah anak yang dilahirkan), misalnya memiliki sepasang mammae pada paus, primate dan kelelawar. Spesies yang lebih profilik (subur) memiliki banyak mammae untuk menyusui anak-anaknya (Sukiya, 2003).
Air susu umumnya dihisap anaknya, kecuali pada monotremata yang memancar dari kelenjar dan pada paus, dimana otot-otot khusus mampu mengeluarkan air susu dari nipple ke dalam mulut anaknya. Adaptasi ini mencegah hilangnya gizi karena paus senantiasa di dalam air dan paus tidak memiliki bibir untuk menhisap. Susu merupakan makanan bagi anak pada awal kehidupan yang mengandung air, butterfat, laktosa, albumin dan bermacam-macam garam. Proporsi dari zat-zat tersebut berbeda pada semua spesies dan direfleksikan dalam rangka pertumbuhan anak (Sukiya, 2003).

b.        Kelenjar Kulit
Kelenjar kulit adalah kelenjar keringat (sudiifera), kelenjar minyak (sebasea) serta kelenjar bau. Kelenjar keringat berfungsi untuk mengeluarkan zat buangan dari tubuh dan membantu mengatur suhu akibat evaporasi keringat. Kelenjar ini tidak terdistribusi di seluruh permukaan tubuh.  Pada tikus shrew, jumlahnya sedikit dan terbatas pada permukaan ventral, sedangkan pada kelelawar sangat sedikit dan terletak di daerah wajah, sedikit juga pada paus karena tidak terjadi evaporasi kulit tubuhnya sewaktu di air. Kelenjar minyak biasanya berhubungan dengan folikel rambut, dan ekskresinya untuk meminyaki rambut dan kulit. Kelenjar bau pada mamalia muncul dari modifikasi kelenjar sebasea  atau kelenjar sudoifera. Fungsinya berbeda-beda, diantaranya untuk mempertahankan diri dari musuh, memperingatkan anggota kelompok yang lain, untuk menarik individu yang jenis kelaminnya berbeda. Kelenjar ini berkembang bagus pada mamalia yang memiliki indera pembau yang tajam. Glandula perianal dari Sigung (skunk) menghasilkan metil mercaptan merupakan racun yang sangat berbau dan dapat menyebabkan kebutaan temporer bahkan permanen (Sukiya, 2003).
c.         Rambut
Ciri mamalia yang diagnostic selain kelenjar susu adalah rambut yang umumnya banyak, kecuali pada armadillo dan paus (pada paus bergigi hanya saat embrio saja). Rambut merupakan struktur ectodermal yang berasal dari lapisan Malpighi epidermis. Pada sayatan melintang batang rambut, tersusun atas 3 lapisan, yaitu (1) lapisan inti (medulla) yang tersusun dari sel kuboid,longgar dan berpigmen atau tidak, (2) lapisan korteks, seperti kulit, sel-sel berbentuk fusiformis tersusun sangat kuat, berpigmen atau tidak dengan ketebalan yang berbeda tiap spesies, (3) kutikula, tersusun dari sel-sel yang rata dan menyerupai sisik, tidak berpigmen dengan bentuk dan susunan yang bereda tiap spesies. Umumnya sisik terbagi 2 kelompok yakni  imbricate scale yang tersusun saling tumpah tindih satu sama lain dan coronal scale, mengelilingi batang rambut dan menyerupai tudung bertumpul. Sedangkan pada rambut yang dibelah melintang tampak sirkuler atau rata (Sukiya, 2003).
Rambut mamalia, umumnya terbagi menjadi 2 kategori yaitu rambut kasar (guard hair), lebih besar dan mudah dilihat dan rambut halus (under hair atau underfur), pendek dan tidak tampak jelas. Rambut kasar umumnya lebih dominan dan bahkan ada yang tidak memiliki rambut halus misalnya Pinnipedia. Namun pada insectivora, rambut halus yang lebih dominan (Sukiya, 2003).
Rambut mengalami pergantian secara periodik karena terbentuk dari zat yang tidak hidup yaitu struktur keratin. Pergantian rambut terjadi setiap tahun untuk spesies di musim gugur, tetapi ada juga yang tidak teratur. Fungsi utama rambut adalah melindungi tubuh dari panas tubuh. Sebagai insulator karena dapat mencegah hilangnya energy seperti halnya fungsi bulu pada burung. Pada mamalia di daerah dingin memiliki rambut yang lebih banyak dan lebih tebal disbanding hewan di daerah panas (Sukiya, 2003).
Pada Cetacea, jika memiliki rambut panjang dan tebal justru akan merugikan. Reduksinya lapisan insulator ini diimbangi dengan adanya lapisan lemak yang tebal, sedangkan pada Pachyderm seperti gajah dan badak diimbangi dengan struktur kulit yang menjadi tebal (Sukiya, 2003).
Rambut yang kaku dan kasar pada landak digunakan untuk perlindungan diri karena pergerakannya yang lambat, pada beberapa hewan, warna tubuh (ada ataupun tidak ada rambut) cenderung serupa dengan latar belakang lingkungannya. Ada tendensi berkorelasi langsung antara warna dan lingkungannya sehingga akan menguntungkan spesies tersebut karena menjadi kurang mencolok. Spesies predator lebih menguntungkan jika warnanya serupa dengan mangsanya. Pewarnaan protektif sangat membantu mengusir pemangsa, misalnya Antelop berpantat putih bermakna peringatan, jika otot-otot pada bagian tersebut berkontraks, rambut Nampak mencolok dan bercahaya (Sukiya, 2003).
Mungkin ada rambut khusus yang berhungan langsung denga saraf sensori dan sebagai organ peraba (tractile) untuk mengetahui hewan atau oblek di lingkungannya. Rambut peraba umumnya di bagian kepala dan kaki (Sukiya, 2003).


d.      Gigi
Gigi berperan untuk memotong-motong makanan dan ada yang digunakan untuk pertahanan diri fungsi sebagai perlindungan diri. Gigi tersusu atas lapisan luar yang sangat khusus dan tipis tetapi sangat keras disebut email dan yang tampak lebih tebal tetapi lapisannya lebih lembut disebut dentine, serta lubang gigi yang berisi pasta padat dimana saraf dan pembuluh kapiler berada (Sukiya, 2003).
Sebagian besar adalah difiodont, artinya memiliki 2 kelompok gigi, yaitu :
1.      Gigi susu (lacteal dentition / deciduous), beberapa spesies , gigi ini hanya ada pada embrionik atau awal kelahiran, hanya terjadi setelah beberapa hari / minggu kelahiran dan terkadang ada gigi susu yang permanen. Kadang-kadang sangat spesifik, misalnya pada kelelawar, gigi kecil berkurva seperti membentuk kait yang digunakan untuk menempelkan diri pada nipple induknya (Sukiya, 2003).
2.      Gigi permanen, sebagai pengganti gigi susu setelah tanggal, dangigi ini tidak akan tubuh lagi setelah tanggal. Ada kelompok mamalia, gigi pertama yang tumbuh adalah gigi permanen yang tidak akan diganti walaupun hilang/patah (Sukiya, 2003).
Gigi pada mamalia dibagi dalam 4 kelompok dari anterior hingga posterior rahang, yaitu: gigi seri (incisor), gigi taring (canines), gigi geraham dean (premolar) dan geraham belakang (molar). Jumlah gigi tersebut berbeda pada tiap jenisnya, kecuali gig taring tidak lebih dari satu pada setiap sisi rahang. Untuk memunjukkan gigi pada spesies tertentu, para ahli sering mengguanak dentist formula (rumus gigi) untuk idetifikasi spesies (Sukiya, 2003).
Gigi seri terletak di bagian depan mulut, digunakan untuk memotong, merenggut atau menggerogoti, oleh karena itu gigi ini berkembang baik pada hewan herbivora. Umumnya 6 pasang, namun pada tikus pengerat hanya 2 pasang dan bentuknya seperti pahat dan tumbuh terus sepanjang hidup. Lagomorpha berbeda dengan rodentia karena pasangan kedua gigi seri yang terletak di rahang atas sangat kecil (Sukiya, 2003).
        Gigi taring tampak sangat berkembang pada hewan karnivora. Gigi ini lebar dan lancip yang berguna untuk menangkap dan membunuh mangsa serta menyobek daging. Pada Walrus menjadi lebar karena digunakan untuk menarik dirinya di atas es serta mengeluarkan kerang-kerangan dari dasar laut. Pada kelelawar insektivora panjang sehingga cocok untuk menangkap mangsa, tetapi gigi taring atas pada vampire mirip gigi seri seperti mata pisau untuk menusuk kulit korbannya. Gigi ini tidak ada pada Rodentia dan Lagomorpha, namun terdapat diastema (jarak gigi seri dengan gigi geraham) (Sukiya, 2003).
        Perbedaan bentuk gigi geraham depan dan belakang pada mamalia tergantung pada tingkah laku dan makanannya. Geraham depan diawali dengan munculnya gigi yang rontok sedangkan geraham belakang tidak. Gigi geraham depan terkadang berbentuk sama dengan geraham belakang yang disebut molariform. Pada tupai disebut brakhiodont dengan ciri mahkota rendah, sementara jika mahkota tinggi micritine disebut hipsodont. permukaan gigi geraham cenderung rata sehingga cocok digunakan untuk menghancurkan dan melumat makanan (Sukiya, 2003)

e.       Antler dan horn
Horn artinya tanduk permanen pada kambing, sapi, kerbau dan sebagainya, sedangkan Antler adalah tanduk susu pada rusa dan sebagainya. Keduanya ditemukan pada Artiodactyla. Antler berupa tulang yang terletak di bagian dalam atau inti yang merupakan pertumbuhan tulang frontal. Selama periode pertumbuhannya ditutupi oleh beledu (velvet) yang tersusun dari kulit dan rambut halus. Setelah antler matang atau dewasa maka suplai darah ke antler semakin berkurang dan akhirnya berhenti, akibatnya antler akan tanggal dan diganti oleh yang baru. Pada musim kawin, antler digunakan sebagia senjata untuk bertarung memperebutkan betina. Pada rusa antler diganti sekitar 1-1  tahun dari awal pertumbuhan yang umumnya memiliki jumlah cabang yang cenderung selalu bertambah seiring dengan kedewasaannya (Sukiya, 2003).
Tipe horn dapat ditemukan pada family Bovidae dan modifikasi bentuk horn ditemukan pada family  Antilocapridae. Horn dimiliki oleh jantan dan betina, dimana jantan lebih besar. Pergantian horn hanya terjadi pada lapisan luarnya. Intinya merupakan struktur permanen dan terus bertambah selama hidup yang ditutupi oleh penutup bentuk sarung berupa keratin yang ukurannya akan meningkat seiring dengan ukuran inti tulang. Horn pada Bovidae tidak bercabang dan permanen meskipun bentuknya bermacam-macam. Horn pada badak tumbuh dari tulang frontal (Sukiya, 2003).
Gambar 2.22. Antler and Horn of Mammalia (Sumber : Google.com)
Habitat
Mammalia telah menyebar di setiap relung ekologi di bumi dan ditemukan di laut, di sepanjang pantai, di sungai, di bawah tanah, di atas tanah, di pohon dan bahkan di udara. Daerah penyebaran Mammalia mulai dari kutub sampai daerah tropis.


Peranan
Bagi kehidupan manusia, Mammalia ini sangat banyak manfaatnya, antara lain dibeberapa daerah (terpencil) hewan-hewan tertentu dipergunakan sebagai transportasi (kuda, sapi, kerbau), anjing digunakan untuk menjaga rumah, untuk pelacak penjahat. Dan banyak Mammalia yang diternakkan untuk dimanfaatkan daging dan air susunya sebagai sumber protein hewani (Kastawi,dkk, 1991).

Klasifikasi
     Menurut Jordan dan Verma, diambil dari Storer dan Usinger 1957 penggolongan mamalia adalah sebagai berikut.
       Sub Kelas I. Prototheria (Mammalia bertelur terdapat di Australia)
     Ordo Monotremata
·         Mammalia bertelur
·         Tidak mempunyai daun telinga
·         Berparuh dan berkloaka
·         Mempunnyai tulang korakoid dan prekorakoid
·         Gigi hanya pada hewan muda
·         Tidak mempunnyai uterus dan vagina
·         Tidak mempunyai puting susu
·         Jari-jari dengan membran kulit
·         Ekor pipih
·         Hewan jantan memiliki taji (berhubungan dengan kelenjar racun)
·          Makanannya invertebrata air  

       Sub Kelas II. Allotheria (Telah Punah)
Ordo 1. Tricodonta
                        Ordo 2. Multituberculata


Sub Kelas III. Theria
       Infra Kelas Pantotheria (Telah Punah)
                        Ordo 1. Pantotheria
                        Ordo 2. Symmetrodonta
       Infra Kelas Metatheria
·         Mammalia berkantung
·         Hewan muda menyelesaikan perkembangannya dalam sebuah marsupium (kantung pada tubuh betina)
·         Uterus dan vaginanya masing-masing berjumlah dua
·         Tidak mempunnyai plasenta
·         Di dalam uterus telur yang dibuahi berkembang tetapi larva lalu merangkak keluar dan masuk ke dalam marsupium, tumbuh jadi fetus dan menempel pada puting-puting susu dengan mulutnya.
Ordo 1. Marsupialia, Contoh : Opossum (Didelphia marsupialis), Walabi (Macrapodidae : Petroge sp dan Lagorchestes sp.), Kangguru (Dendrolagus sp.), bandikot (Pirameles sp.), Kaskus (Phalanger sp.), Koala (Phscolarctus sp.) dan wombat (Phscolomys sp.).

       Infra Kelas Eutheria:
·         Mammalia berplasenta.
·         Pertumbuhan dan perkembangan fetus di dalam uterus.
·         Vagina hanya satu.
·          Fetus terletak di dalam plasenta yang melekat pada uterus (dengan korion yang tumbuh baik).
                        Ordo 1 Insectivora
·         Mata tertutup.
·         Telapak kaki muka lebar dengan cakar-cakar besar.
·         Makanannya insekta, cacing, dan tunas biji-bijian.
·         Contoh : Scalopus sp., Scapanus latimanus, Echinosorex albus.
                        Ordo 2 Dermoptera
·         Disebut juga monyet terbang.
·         Keempat kaki dan ekornya bersama-sama membentuk patagium (parasut berbulu). Contoh : Gakopithecus sp.
·         Makanannya daun dan buah-buaha.
·         Terdapat di Indonesia dan Asia Tenggara.


                        Ordo 3 Chiroptera (Kelelawar)
·         Mammalia terbang dengan kaki depan yang panjang .
·         Sayap berupa membran interdigital dan mencangkup jari-jari kaki depan dan kaki belakang, kadang-kadang juga ekor.
·         Pemakan buah-buahan
·         Kaki belakang lebih kecil
·         Gigi tajam
·         Nokturnal
·         Pandai terbang
·         Contoh : Kalong Jawa (Pteropus edulis)
                        Ordo 4 Primata
·         Contoh : monyet, kera, manusia
·         Tangan dan kaki besar dengan
·         Lemur sp.(terdapat di Afrika dan Asia Tenggara, hidup di pohon, nokturnal, makan tumbuhan dan hewan kecil).
·         Tarsius sp. (terdapat di Asia Tenggara dan Australia, seperti tupai, mata menonjol, telinga besar dan tipis).
·         Nasalis sp. (monyet berbelalai dari kalimantan).
·         Macacus sp. (monyet resus, terdapat di Asia).
·         Kera antropoid (tidak mempunnyai ekor dan kantong pipi).

                        Ordo 5 Edentata
·         Berbulu panjang.
·         Arah bulu berlawanan dengan arah bulu pada Mammalia lainnya.
·         Gigi tidak dilapisi lapisan email.
·         Makanannya daun, buah, burung.
                        Ordo 6 Pholidota
  
                        Ordo 7 Lagomorpha
·         Meliputi kelinci dan pika.
·         Jari kaki dengan cakar.
·         Ekor pendek, kuat dapat digerakkan.
·         Gerakan rahang hanya lateral.
·         Manannya tumbuhan
·         Contoh pika (Ochotona sp.)
                        Ordo 8 Rodentia
·         Mencangkup tikus, tupai, bever, landak, dan hamster.
·         Kaki dengan 5 jari dan bercakar.
·         Tidak mempunnyai taring.
·         Hidup pada segala macam habitat.
·         Contoh : Sciurus sp.(tupai pohon), Citellus sp. (tupai tanah), Tamas sp. (tupai gunung).

                        Ordo 9 Cetacea
·         Tubuh berbentuk kumparan.
·         Kepala panjang.
·         Ada yang dengan kaki depan (flipper) seperti pendayung.
·         Tidak mempunnyai cakar dan kaki belakang.
·         Ekor panjang dan berakhir sebagai daun daging.
·         Tidak mempunyai lapisan email.
·         Lubang hidung kecil di bagian atas kepala.
·         Kulit lunak da tidak berambut.
·         Tidak mempunnyai kelenjar kulit.
·         Mempunnyai kelenjar air susu, kelenjar air mata dan lapisan lemak di bawah kulit.
·         Lambung majemuk.
·         Contoh : Paus dan lumba-lumba.
                        Ordo 10 Carnivora
·         Jari berjumlah 4-5 dan semuanya dengan cakar.
·         Kaki dapat digerak-gerakkan.
·         Radius, ulna, tibia, dan fibula terpisah.
·         Gigi seri kecil.
·         Uterus bertanduk 2.
·         Plasenta tipe zonaria.

                        Ordo 11 Pinnipedia
                        Ordo 12 Tubulidentata
·         Telinga dan moncong panjang.
·         Mulut tubular.
·         Gigi susu banyak, gigi permanen jarang (tidak mempunnyai gigi seri dan gigi taring).
·         Gigi tidak berakar dan beremail
·         Jari berjumlah 4-5 dengan cakar, Contoh : Orycteropus sp.

                        Ordo 13 Hyracoidea
·         Tubuh kecil.
·         Jari depan berjumlah 4, jari belakang berjumlah 3, telinga dan ekor pendek.
·         Contoh : Procavia (hyrax) sp. di Afrika,  seperti marmut (Cavia  sp.).
                        Ordo 14 Sirenia
·         Contoh : Dugong dan Manate (sapi laut).
·         Kaki depan seperti alat pengunyah.
·         Ekor dengan daun berdaging.
·         Mocong tumpul, mulut kecil, bibir lebar.
·         Tidak memiliki telinga luar.
·         Gigi dengan email.
·         Tubuh sedikit berbulu.
·         Lambung kompleks.
·         Hidup di laut dan di air tawar.
·         Herbivora
·         Contoh : Helicore dugong dan Hydrodamalis.


                        Ordo 15 Perissodactyla
·         Meliputi kuda, keledai, zebra, tapir, dan rinoseros.
·         Tubuh besar, kaki panjang.
·         Telapak kaki dengan jari-jari berjumlah ganjil yang dibungkus oleh kuku.
·         Lambung sederhana.
·         Contoh : Equus calabus (kuda).
                        Ordo 16 Artiodactyla
·         Meliputi babi, sapi, menjangan, antelop, kerbau, unta, dan kuda nil.
·         Jari-jari berjumlah genap.
·         Kaki panjang.
·         Dua jari dibungkus oleh nsebuah tracak.
·         Sebagian besar kepalanya bertanduk.

·         Kecuali babi, gigi tereduksi dan lambung terdiri atas 4 kompartemen. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar