Mata Kuliah Keanekaragaman Hewan
HEMIKORDATA
Ciri-Ciri Umum
·
Bentuk tubuhnya menyerupai cacing laut
dan halus.
·
Tubuh dibedakan menjadi 3 bagian :
Probosis, Kolar/ kerah, dan Trunkus/ badan.
·
Notokord, hanya ditemukan pada bagian
anterior tubuh dan disebut ‘ bucal diverticulum’.
·
Mempunyai banyak pasangan celah insang.
·
Jaringan saraf terbenam pada lapisan
epidermis dorsal dan ventral.
·
Coelom/ rongga tubuh dibagai menjadi 3
daerah yang tidak saling berhubungan yaitu :
daerah probosis. Daerah kolar/kerah, dan daerah trunkus/ badan.
·
Sistem sirkulasi darah sederhana.
·
Alat reproduksi terpisah, dan berkembang
secara langsung atau tidak langsung.
Morfologi
·
Tubuhnya lunak, silindris, dan bersilia
memanjang serta dilindungi oleh mukosa.
·
Panjang tubuh antara 2 cm hingga 2-5m.
·
Sebagian besar berwarna abu-abu
kemerahan dan beberapa spesies bersifat luminesence atau bercahaya yang
disebabkan oleh pantulan mukosa.
·
Hewan ini memiliki bau khas.
·
Tubuh bilateral simetris dan dibagi
menjadi tiga bagaian, yaitu : probosis/ prostoma, kolar/kerah, dan trunkus/
badan.
Probosis
·
Letaknya pada ujung anterior tubuh,
berbentuk konus, dan ukuranya bervariasi tergantung jenis. Bagaian pangkal
probosis yang menyempit dan meiliki ukuran relatif pendek disebut sebagai
tungkai probosis.
·
probosisnya berongga¸tersusun oleh
dinding otot yang tebal.
·
Rongga probosis terbuka dan bermuara
pada ‘ probosispore’ (lubang probosis)
·
Pada beberapa spesies, memiiki dua
lubang probosis. Dua lubang probosis ini biasanya tidak saling berhubungan
dengan coelom probosis.
·
Proboscis duduk di dalam kolar
menyerupai ‘acorn’ dalam mangkok ; karakter ini menyebabkan disebut sebagai ‘ acorn worm’
·
Mulut senantiasa terbuka. Tidak mampu
menutup secara sempuran, terletak pada sisi ventral dan bibirnya pada tepi
ventral di daerah kolar.
Kolar/kerah
·
Terletak di sebelah posterior tangkai
probosis dan sebeah anterior trunkus/ badannya.Terususun oleh otot sirkuler dan
longitudinal. Permukaan kolar biasanya disesuaikandengan peninggian, tekanan
dan aktivitas dari hewan tersebut ketika membenamkan diri ke dalam tanah.
·
Ukurannya lebih pendek dari prosbosis.
·
Memiliki dua rongga yang masing-masing
dipisahkan oleh mesenteri dorsal dan ventral. Rongga tubuh kolar berhubungan
dengan dunia luar melalui sepasang ‘ kolar pore’.
Trunkus/
tubuh
·
Trunkus merypakan bagian terpanjang dari
tubuh. Permukaan tubuh tidak rata atau berkerut-kerut.
·
Dibagi atas 3 bagian :
·
Daerah anterior merupakan daerah selain
diketemukan insang juga gonad. Pada permukaan dorsal dari daerah insang-gonad
terdapat apertura brankial yang dilengkapi dengan pori berjajar.
·
Daerah pertengahan, ditandai oleh
penonjolan ke arah luar membentuk lekukan-lekukan yang diperkirakan merupakan
kantong hepatik
§ (
hepatic caeca) dari saluran ususnya.
·
Daerah posterior. Merupakan bagaian
terpanjang dari tubuh, berbentuk silindris, dan ujung terminalnya berakhir pada
anus.
·
Coelom dan trunkus dibagi menjadi dua
rongga lateral yang tertutup oleh sekat vertikal ( Sri Endah, 2009).
Anatomi & Fisiologi
·
Dinding
tubuh à tersusun oleh selapis
epidermis yang dilapisi oleh epitelium silia. Pada lapisan ini terdapat sel
kelenjar goblet dan sel saraf. Sel
kelenjar mensekresikan mucus untuk melengkapi kebiasaan hidupnya membenamkan
diri. Pada proboscis, otot yang menyusun lapisan luar disebut otot sirkular dan
yang menyusun lapisan dalam disebut otot longitudinal.
·
Coelom
à rongga tubuh
yang dibentuk dari pertumbuhan rongga enteron. Coelom dilapisi oleh epitelium
soelom. Tiga bagian coeleom yaitun coelom proboscis yang tidak
berpasangan,sepasang coelom kolar, dan sepasang coelom trunkus.
·
Sistem
Skeleton ( Rangka) à
Terdapat
empat macam struktur yang dapat didefinisikan sebagai endoskeleton dalam
mendukung tubuhnya yaitu :
1)
Divertikulum
bukal à
struktur yang tumbuh dari rongga bukal yang membentang dari atap rongga mulut
hingga daerah proboscis. Secara histologi struktur ini dapat disamakan dengan
dinding rongga mulut, dan ini tampaknya tidak berbeda dengan perluasan preoral
dari saluran pencernaan.
2)
Skeleton
probosisi à
membrane basalis yang kemudian menebal dan membentuk lempengan lamina,dimana di
struktur itu muncul dua tonjolan tipis
seperti tanduk. Lempengan itu selalu memiliki sebuah ‘ keek’ yang terletak di
midventral. skeleton proboscis terletak dalam tangkai proboscis dan tanduknya
meluas di atap rongga mulut.
3)
Skeleton
brankhia. Dinding celah insang yang berbentuk U disokong
oleh akar skeleton primer dan sekunder yang dibentuk oleh penebalan membrane
basalis.
4)
Pigokord,
merupakan struktur yang menyerupai akar memanjang, meluas dari sisi ventral
intestine sampai dinding tubuh. Fungsi yang pasti belum diketahui, tetapi
diperkirakan sebagai penyokong daerah abdomennya yang lunak ( Sri Endah, 2009).
·
Sistem
Muskulus / otot , sistem otot masih sederhana. Lapisan
otot yang tipis terletak di bawah jaringan ikat. Sebagian besar dinding
tubuhnya tersusun atas : lapisan epidermis yang terdiri dari sel epitelium
bersilia,sel retikuler, sel kelenjar, dan sel sensoris. Tidak memiliki dermis. Di sebalah bawah epidermis
dijumpai serabut – serabut syaraf,dan membrane basalis.
·
Sistem
Digestivus ( Pencernaan)
1.
Mulut,
pada bagian ventral di antara kolar dan tangkai proboscis terdapat mulut yang
selalu terbuka menjadi rongga mulut. Rongga mulut ini dilapisi oleh sel bersilia
dua sel kelenjar. Rongga mulut melanjutkan diri menuju faring.
2.
Faring,
terletak pada daerah anterior tubuh,dapat dibedakan atas : bagian dorsal yang
memiliki banyak celah insang dan bagain ventral yang berfungsi untuk
pencernaan. Bagian dorsal dan ventral dipisahkan oleh adanya kontriksi
longitudinal pada sisinya.
3.
Esofagus,
dibelakang dari celah insang yang terakhir dijumpai adanya esophagus, pada
esophagus dijumpai adanya beberapa porus dorsalis yang diduga merupakan
sisa-sisa dari celah insang. Selanjutnya esophagus akan melajutkan diri ke
usus.
4.
Usus,
ususnya lurus dan berakhir di anus. Dibedakan atas daerah anterior yang disebut
daerah hepatic dan daerah usus posterior. Dinding dorsal usus pada daerah hepar membentuk kantung-kantung dan
disebut sebagai sekum hepatic. Daerah usus posterior berjalan lurus dan terbuka
ujung terminalnya,ujung terminal ini disebut dengan anus,dan anus ini
dilengkapi oleh otot spinkter.
·
Sistem
Respirasi à
dibentuk
dari 700 pasangan celah insang yang terbuka secara internal di dalam faring
melalui lubang insang ( gill pores) dan ke arah luar melalui
celah insang (gill slits).
·
Sistem
Reseptorius à
Organ reseptor belum berkembang. Sel-sel sensoris banyak dijumpai pada lapisan
epidermis yang dihubungkan oleh jaringan saraf, pada sisi ventral dari bagian
dasar proboscis mengalami penonjolan berbentuk U yang disebut organ silia
pre-oral. Organ ini bersilia dan
sel-selnya bersatu membantu jaringan saraf berfungsi untuk kemoreseptor.
·
Sistem
Reproduksi à
Alat
reproduksi terpisah. Tiap gonad secara kontinyu mempunyai saluran pendek yang
terbuka ke arah luar melalui gonopore. Kantung gonad dilapisi oleh epitelium
germinal. Sel-sel epitelium germinal dapat mengalami proliferasi membentuk
sperma dan ovum. Baik sperma atau ovum yang sudah masak akan dikeluarkan
melalui lubang genital. Sperma memiliki kepala dan ekor yang menyerupai
flagel,dan ovumnya memiliki 2 tipe perkembangan secara langsung dan tidak
langsung melalui bentuk larva.
Habitat
Penyebarannya luas, kebanyakan
hidup di pantai di daerah panas atau sedang sepanjang lautan Pasifik di Amerika
Utara dan California. Beberapa ada yang hidup di laut yang dalam.
Perikehidupan
Kebiasaan hidupnya adalah
membenamkan diri dalam pasir dengan cara menggali liang dengan menggunakan
probosisnya. Dinding liang yang digalau direkat dengan lendir yang disekresikan
oleh kelenjar lendir dari seluruh permukaan tubuh hewan tersebut, liang yang
digali berbentuk sepeti huruf U dan mempunyai dua ujung yang terbuka dan pada
ujung posteriornya terdapat gulungan spiral feses sperti cacing tanah. Pada
liang tersebut hewan ini hidup pada kondisi terbelit, tetapi kaki anterior dan
posterior lurus. Terbuka pada keua ujungnya. Hewan ini dapat berpindah dalam
liangnya dengan bantuan silis yang menutupi seluruh tubuhnya.
Klasifikasi
Hemikordata dibagi menjadi 4 kelas
:
Kelas I : Enteropneusta
·
Merupakan hewan soliter, menyerupai
cacing laut yang biasa membenamkan diri
di pasir, dan umunya diketahui sebagai ‘ acorn’ atau cacing berlidah.
·
Tubuh dibedakan atas probosis,
kolar/kerah yang pendek, dan badan/trunkus yang memanjang. Probosis dipisahkan
dari bagian badan oleh cincin kolar yang tebal.
·
Epidermis bersilia dan mengandung banyak
kelenjar.
·
Memiliki celah insang dan gonad.
·
Saluran pencernaan makanan lurus dengan
ujung terminal berupa anus.
·
Pada pertengahan tubuhnya ditemukan dua
deret kantong hepar ‘ hepatic caeca’.
·
Contoh : Balanoglossus, Saccoglossus, Ptychodera
Kelas II : Pterobranchia
·
Merupakan hewan yang hidupnya menetap,
berbrntuk soliter atau koloni, dan merupakan hewan air.
·
probosis dilengkapi tentakel bersilia,
yang berfungsi menggerakkan makanan melalaui aliran air.
·
Kolar dilengkapi dua hingga lebih
lengan-lengan bertentakel.
·
Saluran pencernaan berbentuk U dengan
anus dorsal yang letaknya dekat mulut.
·
Gonad jumlahnya sedikit.
·
Perkembangbiakan terjadi melalui
pembentukan kuncup
Ordo
Cephalodiscida
a. Merupakan
hewan soliter atau hidup di tempat yang mengandung gelatin.
b. Memiliki
dua ceah insang
c. Memiliki
satu pasang gonad.
d. Memiliki 4-6 lengan bertentakel.
e. Contoh :
Cephalodiscus.
Ordo
Rhabdopleurida
a.
Berbentuk koloni.
b. Memiliki celah insang.
c. Memiliki satu buah gonad.
d. Memiliki satu pasang lengan yang
bertentakel.
e. Contoh : Rhabdopleura
Kelas III : Planctosphaeroidea
·
Hewan ini diketahui hanya memliki stadia
larva yang trasparan, bersifat pelagik, dan mirip dengan larva tornaria.
·
Permukaan tubuh larva dilengkapi oleh
sabuk bersilia.
·
Saluran pencernaan makanan berbentuk U.
·
Hewan dewasanya belum diketahui.
Kelas IV : Graptolia
·
Anggota dari kelas ini diketahui sebagai
anggota hemikordata yang sudah punah.
·
Bukti-bukti utamanya hanya dapat
diketahui drai struktur fosil yang bemtuknya seperti tabung/ pembuluh.
·
Setiap hewan berlindung dalam
kelompoknya.
·
Anggota dari kelas ini diketahui
melimpah pada periode Ordovisian dan Silurian.
·
Contoh : Dendroogroptus.
UROKORDATA
Ciri umum dari
sub-filum Urokordata adalah sebagai berikut :
·
Merupakan hewan laut dan dikenal sebagai
hewan penyemprot
·
Soliter atau berkoloni
·
Hidup menempel atau sesil, berenang
bebas dan pelagik
·
Tubuh dlindungi oleh mantel tunicine
atau cangkok pada hewan dewasa
·
Notokord dijumpai pada fase larva
·
Pembuluh saraf dorsal dijumpai pada fase
larva setelah dewasa mengalami degenerasi membentuk ganglion sederhana
·
Pasangan celah insang banyak
·
Jantung terletak di sebelah ventral,
sederhana, berbentuk pembuluh
·
Tidak memiliki rongga tubuh sempurna
·
Alat reproduksi jantan dan betina
bersatu (hermaprodit)
Morfologi
·
Tubuh umumnya kasar, bagian tubuh yang
melekat tampak lebih sempit daripada bagian tubuh yang bebas.
·
Pada bagian tubuh yang bebas, dijumpai
adanya dua celah terbuka: apertura branchial dan apertura atrial
·
Ukuran rata-rata hewan dewasa sekitar
5-9 cm.
· Bagian
kaki panjangnya antara 3-4 cm dan warna tubuh ketika masih hidup adalah pink.
· Adanya
lekatan garis miring tempelan berwarna merah terang terdapat di bagian ujung
ampula di dalam pembuluh cangkok. Adanya tanda seperti itu merupakan ciri dari Herdmania. Cangkok halus dan keras,
permukaannya secara umum berkerut dengan adanya garis-garis. Beberapa
diantaranya dangkal dan lainnya cukup dalam.
Anatomi
· Tubuh
Herdmania secara kasar dapat dibagi
atas 2 bagian: Tubuh yang terproyeksi pada permukaan air laut dan kaki yang
terbenam dalam air laut.
· Semua
bagian tubuh yang lunak dari hewan ini terletak pada bagian tubuh, sedangkan
kaki hanya tersusun oleh cangkok.
Mantel
Dinding tubuh atau mantel terdapat
di dalam cangkok. Mantel ini mensekresikan cangkok yang menggantung pada
cangkok. Mantel hampir sama dengan suatu rongga atrial yang luas dan berisi
air. Memiliki lapisan ektoderm, mesoderm, dan lapisan terdalam dari ektoderm
yang membentuk batas terluar dari rongga atrial.
Anatomi
& Fisiologi
a.
Sistem Skeleton
1)
Cangkok, bagian luar yang menutupi tubuh
bertekstur kasar dengan cangkok yang tembus cahaya dan tersusun dari tunisin
yaitu sebuah substansi yang serupa pada tumbuhan. Terdapat jaringan fibril,
spikula kalkareus, dan cabang-cabang pembuluh yang berakhir di tonjolan yang
membesar yang disebut ampula vaskuler. Ampula vaskuler membentuk garis-garis
area vaskuler yang ditandai dengan adanya warna merah terang di bagian
cangkoknya. Pembuluh vaskuler dan ampula mensuplai darah sehingga akan membawa
makanan menuju ke cangkok namun selain itu juga berfungsi sebagai organ
respirasi dan organ reseptor (Indriwati, 2009).
2)
Spikula, ada dua tipe spikula :
mikrosklera yang berukuran kecil dan megasklera yang berukuran besar. Semua
spikul bersifat kalkareus dan memiliki bentuk tertentu. Mikrosklera ditemukan
hanya pada bagian cangkok yang tersebar di seluruh substansinya. Masing-masing
spikula terdiri dari sebuah lingkaran seperti tonjolan dan tubuh yang
memanjang. Megasklera ada dua macam yaitu bentuk spindel atau benang dan
spikula bentuk pipet. Spikula bentuk spindel tertutup dalam selubung jaringan
ikat dan berhamburan melalui tubuh hewan tersebut terutama pada jaringan, tapi
tersusun teratur pada setengah cangkok dan jumlahnya berlimpah.
b. Sistem
Muskulus
Lapisan
otot yang tipis dijumpai di sebelah bawah/dalam dari jaringan ikat. Ada dua
macam otot yang menyusun tubuhnya yaitu otot anuler yang hanya dijumpai pada
sifon atrial dan sifon branchial dalam bentuk cincin dan otot longitudinal yang
menyusun tubuh mulai dari apertura branchial dan apertura atrial, semua ototnya
lunak.
c. Sistem
Digestivus
Diawali
dari mulut atau apertura branchial yang selanjutnya ke sifon branchia melalui
stomodium yang dilapisi sel epidermis. Stomodium disamakan dengan proktodium
pada sifon atrial. Stomodium melanjutkan diri ke faring. Pada dinding faring
dijumpai adanya jajaran stigmata yang tersusun secara transversal dan melalui
stigmata faring berhubungan dengan rongga atrial. Bagian tepi stigmata
dilengkapi dengan silia yang dapat menimbulkan aliran air agar air dari faring
dapat dikeluarkan ke rongga atrial.
d. Sistem
Respirasi
Air
yang mengandung banyak oksigen memasuki faring, karena faring mengandung banyak
pembuluh darah, sinus darah dan kaya darah memungkinkan terjadinya pertukaran
oksigen dan karbondioksida. Pertukaran gas atau udara terjadi dalam atrium
melalui pembuluh vaskuler trabekula. Pembuluh darah vaskuler yang terdapat pada
cangkok mempunyai fungsi sebagai organ pernapasan tambahan dan membawa pertukaran
udara di permukaan cangkok.
e. Sistem
Sirkulasi
Jantung
berbentuk pembuluh musculeus terdapat dalam rongga perikardium. Masing-masing
ujung jantung berhubungan dengan aorta ventral dan aorta dorsal. Aorta ventral
disebut juga dengan pembuluh darah branchial kardiak.
f. Sistem
Ekskretorius
Sel-sel
nefrosit mengunmpukan darah yang mengandung partikel-partikel, kemudian
menyalurkannya ke kelenjar neural yang akan mengeluarkan ke luar. Kelenjar
neural juga mensekresikan hormon yang berfungsi dalam oviposition dan metamorfosis. Jadi, kelenjar neural ini kemungkinan
dapat dihomologkan dengan kelenjar pituitari pada vertebrata.
g. Sistem
Reproduksi
Hewan
ini bersifat hermaprodit. Dau gonad yang besar terbenam dalam mantel. Tiap
gonad memiliki ukuran 3x1 cm, dan terdiri atas 21 lobus yang berjajar menjadi
dua, ujung posterior merupakan lobus terbesar dan tidak berpasangan. Tiap lobus
berisi testis yang mereproduksi saluran sempit yang tebal disebut oviduk,
sedangkan testis berhubungan dengan saluran sperma yang halus disebut vas
deferens. Oviduk dan vas deferens berjalan paralel dan terbuka ke dalam
apertura melalui rongga atrial Umumnya fertilisasi silang terjadi di air laut.
h. Sistem
saraf
Pada
hewan dewasa dijumpai adanya otak atau ganliun saraf yang memiliki ukuran
panjang kira-kira 4 mm, terbenam dalam mediodorsal mantel di antara dua sifon.
Pada famili Pyridae contohnya Herdmania
otak terletak di bawah kelenjar neural, tetapi pada Ascidia otak terletak pada bagian dorsal kelenjar neural. Otak
memberikan 3 percabangan kearah sifon brankhia, dan 2 cabang ke arah sifon
atrial.
i.
Sistem sensorik
Bannyak
sel saraf yang bertgas menerima rangsang, khususnya pada cangkok dan sifong. antara
lain:
§ Bercak
– bercak pigmen merah pada cangkok disebut sebagai fotoreseptor yang sensitif
terhadap cahaya
§ Sel
sensoris bagian pinggir cangkok dari sifon dan tentakel disebut tangoreseptor
yang sensitif terhadap sentuhan
§ Sel
– sel bagian pinggir dari sifon yang disebut rheoreseptor yang sensitif
terhadap tekanan air
§ Sel
– sel sepanjang sifon yang disebut termoreseptor yang sensitif terhadap
perubahan temperatur
§ Daerah
prebrankial yang disebut tuberkel dorsal merupakan organ olfaktorius dan organ
gustatory
Habitat
Hewan ini hidup di laut, mempunyai daerah penyebaran
luas mulai dari daerah kutub sampai daerah tropis. Beberapa spesies bersifat
kosmopolit. Terdapat pada tepi – tepi pantai di India, Samudra Pasifik, Samudra
Atlantik, laut Malaya dan India Barat. Herdmania memiliki distribusi yang luas.
Herdmania pallida merupakan bentuk hewan laut yang
bersifat soliter tiap hewan ditemukan menyebar dan melekat di substrat, yaitu
pada bagian ujung postero-ventral kakinya. Jika lapisan bagian bawanya
berpasir, maka kakinya akan meluas dan memanjang. Selanjutnya hewan ini akan
tinggal dan melekat di pasir dan menahan agar tetap berada di dasar laut.
Klasifikasi
Klasifikasi Urokordata adalah
sebagai berikut.
a.
Kelas
Larvacea
Mempunyai
ciri – ciri sebagai berikut.
·
Bentuk pelagik berenang renang bebas
·
Merupakan hewan neoteny, tidak membentuk
fase dewasa
·
Cangkok bersifat temporer
·
Bagian posterior tubuh merupakan bagian
yang mudah digerakkan dan disebut dengan ekor
·
Memiliki satu pasang celah insang
·
Permukaan ventral anus terbuka pada
permukaan tubuh
·
Alat reproduksi tidak terpisah
·
Tidak ada metamorfosis
·
Contoh: Oikopleura, Appendicularia, Fritalaria
b. Kelas Ascidiacea
·
Hidup melekat atau berenang-renang bebas
di laut
·
Merupakan hewan sederhana atau majemuk,
soliter atau berkoloni.
·
Pada bentuk dewasanya tidak dijumpai
ekor dan notokord
·
Cangkok bersifat permanen dan berkembang
baik
·
Kantung insang, berkembang baik dan
dilengkapi oleh banyak celah insang
·
Perkembangbiakan langsung secara seksual
dan aseksual
Ordo : Ascidiae
simplices
o
Memiliki bentuk tertentu dan soliter
o
Cangkok berkembang baik
o
Perkembangbiakan melalui kuncup atau
gema yang jarang terjadi
o
Biasanya menunjukkan metamorfosis yang
retrogresif
o
Contoh: Herdmania, Ciona, Ascidia
Ordo
: Ascidiae compositae
o
Berbentuk tertentu dan koloni
o
Cangkok umumnya disebut sinascidae
o
Perkembangbiakan dengan kuncup
o
Larva tidak memiliki rongga atrial
tetapi membentuk ekor
o
Contoh: Botryllus
Ordo
: Ascidiae luciae
o
Bentuk koloni plagik, berenang-renang
bebas
o
Cangkoknya transparan dan bersifat
gelatin
o
Koloni terjadi dari pelekukan silider
yang salahsatu ujungnya tertutup
o
Zooid-zooid dari koloni tertentu
tertutup oleh cangkok dimana arpetura branchia-nya terbuka ke arah luar dan
arpetura atrial terbuka ke arah tubuh bagian dalam
o
Koloni mengandung fosfor yang
menyebabkan disukai oleh bakteri
Contoh: Pyrosoma
c. Kelas Thaliacea
·
Hidup plagik, berenang-renang bebas
secara plagik
·
Hidup soliter atau berkoloni
·
Cangkok bersifat permanen dan
transparan, kemungkinan bentuknya ramping berkembang dengan baik
·
Dinding tubuh bersifat musculeus yang
disusun oleh ikatan sirkuler
·
Tiap-tiap kantong insang dilengkapi
dengan 2 celah insang atau hanya insang-insang kecil
·
Pada hewan dewasa tidak ditemukan ekor
dan notokord
·
Dalam sejarah hidupnya terjadi
pergantian generasi
Ordo
: Cyclomyaria
o
Hidupnya plagik, berenang-renang bebas
o
Tubuh berbentuk tong kecil dengan
apertura branchial dan atrial pada ujung yang berlawanan
o
Cangkok berkembang baik
o
Sabuk otot senantiasa mengelilingi
tubuhnya
o
Stigmata biasanya dijumpai pada bagian
posterior tubuh
o
Hermafrodit dan mengalami pergantian
generasi
o
Generasi seksual bersifat polimorfik
o
Larva dilengkapi notokord dan ekor
o
Contoh : Doliolum
Ordo : Hemimyaria
o
Bentuk plagik, berenang-renang bebas
o
Tubuh lebih kurang bergabung dengan
apertura branchial dan atrial
o
Cangkok berkembang transparan
o
Sabuk otot di bagian ventral tidak
lengkap
o
Faring berhubungan dengan rongga atrial
o
Mengalami pergantian generasi
o
Larva tidak mengandung ekor
o
Contoh: Salpa
SEFALOCHORDATA
Ciri
utama bentuk tubuh sefalokordata adalah menyerupai ikan kecil. notokord terbentang pada seluruh
panjang tubuhnya. Memiliki tabung neural dorsal dan tanpa otak. Faring besar
dengan banyak celah insang yang terbuka ke arah dinding ektoderm atrium. Celah
insang dapat disetarakan dengan stigmata pada urokordata. Faring mempunyai
endostil dan saluran bersilia. Dnding tubuh nampak bersegmen, dan bahkan
gonadnya juga bersegmen. Mempunyai rongga tubuh yang jelas. Organ
pengeluarannya tersusun secara segmental. Sefalokordata dan urokordata
mempunyai hubungan yang perlu diteliti, sehingga keduanya tidak perlu
dipisahkan menjadi 2 subfilum.
Morfologi
·
Amphioxus mempunyai panjang kira-kira
3,5-6 cm.
·
Tubuhnya langsing, translucent, sisi
lateral tubuh memipih, kedua ujung depan dan belakang meruncing.
·
Ujung anterior membentuk moncong.
Dibawah moncong terdapat mulut yang terbentuk oleh bagian dorsal dan lateral
tubuh. Pada tudung mulut terdapat 20 jumbai siri oral atau lebih.
·
Lekuk mulut itu dibagian ditunjang oleh
suatu cincin yang dibentuk oleh batang-batang yang keras yang tersusun oleh
gelatin.
·
Dari cincin kerangka itu batang gelatin
menembus ske dalam tiap pori-pori siri oral. Tudung oral menutupi suatu rongga
bukalis atau vestibulum.
·
Dinding tubuhnya menujukkan segmentasi
metamerik, tersusun oleh gumpalan-gumpalan otot yang disebut miotom atau
miomer.
·
Pada segmen ke-36, tepat diman sirip
ventral bermula terdapat suatu lubang yang disebut atriopor yang terletak di
bagian tengah-ventral. Atriopor adalah lubang eksternal dari suatu rongga
atrial.
·
Pada segmen ke-52 yang merupakan tempat
bermulanya sirip kaudal terapat anus ventral yang terletak sedikit di sebelah
kiri dari garis tengah tubuh.
ANATOMI
·
Atrium. Terbentuk
dari lipatan-lipatan yang tumbuh dan disatukan oleh sebuah papan melintang
sehingga merupakan sebuah bagian dari sisi luar yang ditutupi oleh tubuh.
Atrium membentuk rongga besar yang mengelilingi bagian faring dan anterior usus
secara lateral dan ventral. Atrium juga memanjang ke belakang pada sisi kanan
sebagai suatu kantung tersembunyi yang mengarah ke atas hampir ke anus.
·
Rongga Tubuh. Seolom
yang berkembang dari dinding, berbatasan dengan epitel mesodermal somatik dan
splanknik, mengandung cairan rongga seperti limfa. Tetapi pada daerah faring,
seolom mereduksi karena formasi dari insang terbelah, meskipun pada larva
mengelilingi faring seluruhnya kecuali dorsal tengah.
·
Kerangka. Notokord
berbentuk silindris, membentang dari ujung rostrum sampai ujung ekor. Notokord
terbentuk oleh sel-sel besar, bersifat fibrosa dan bersifat gelatin, yang
menyebabkan notokord itu bersifat keras dan kaku. Notokord itu tertutup oleh
jaringan ikat tebal yang disebut selubung notokord menyebabkan notokor bersifat
elastis sehingga mencegah pemendekan bila miotom berkontraksi.
Fisiologi
·
Sistem Gerak (Sistem Musculus/Otot)
o
Pada setiap sisi tubuh terdapat
kira-kira 62 gumapan otot, tetapi jumlah itu bervariasi di antara
spesies-spesies yang berbeda. Tiap miotom tertutup rapat oleh lembaran jaringan
ikat fibriler yang disebut miokoma. Kontraksi dari miotom-miotom menyebabkan
terjadinya gerakan tubuh meliuk-liuk, dan dengan cara inilah hewan ini berenang.
Dibagian ventral diantara lipatan-lipatan metapleural terdapat otot-otot
transversal yang terletak pada bagian depan dari dua pertiga bagaian tubuhnya.
Otot-otot transversal seperti ini tidak dijumpai pada vertebrata.
·
Sistem Pencernaan
·
Susunan Alat Pencernaan Makanan
§ Mulutnya
mengarah ke tudung oral. Rongga mulut yang tertutup oleh tudung oral itu
merupakan suatu ektoderm yang dibatasi oleh vestibulum atau rongga bukal yang
berbentuk corong. Dibelakang vestibulum terdapat velum vertikal yang mempunyai lubang
di bagian tengahnya yang disebut enterostom. Enterostom itu juga disebut
sebagai mulut, namun mulut disini adalah bukan mulut yang sebenarnya. Bagian
depan yang membuka ke arah vestibulum merupakan mulut yang sesunggunya. Bagian-bagian dari tepi velum mempunyai 12
atau lebih tentakel-tentakel velar yang benuknya ramping dan bersilia yang
secara normal mengarah ke belakang membentuk suatu saringan. Enterostom itu
mengarah ke faring.
·
Proses Makan
§ Amphioxus
memasukkan
makanan ke dalam mulut dengan cara mengalirkan air dengan menggunakan gerakan
silia yang terdapat pada faring. Bahan-bahan organik kecil akan masuk
bersama-sama aliran air. Hewan yang mempunyai cara makan seperti ini disebut “ciliary
feeder”. Makanan yang masuk ke dalam faring diteruskan ke rongga atrial
melalui celah insang. Dari rongga atrial makanan dikeluarkan ke atriopor. Pada
saat makan tudung oral diperlebar dan sirip oral ditonjolkan ke depan, dengan
demikian dapat mencegah masuknya pasir ke dalam mulut.
·
Sistem respirasi
§ Faring
Amphioxus mempunyai faring utama sebagai alat pencernaan makanan, tetapi
pada vertebrata faring tidak berkaitan dengan pengumpulan makanan, pada beberapa
jenis vertebrata faring dispesialisasikan sebagai alat respirasi karena adanya
insang. Pada Amphioxus pertukaran oksigen dan karbondioksida dari aliran
air ke dalam darah terjadi pada saat air melalui celah insang. Tetapi kenyataan
itu diragukan mengingat darah Amphioxus tidak mengandung pigmen
respirasi. Tampaknya pertukaran gas dalam proses pernapasan lebih mungkin
terjadi pada seluruh permukaan tubuh, terutama pada dinding atrium.
·
Sistem Sirkulasi
§ Amphioxus
tidak
mempunyai jantung. Darahnya tidak mengandung pigmen respirasi, tidak mengandung
butir-butir darah dan tidak berwarna. Darahnya tidak hanya terdapat di dalam
pembuluh darah, tetapi juga terdapat di dalam pembuluh limfa disekitar
jari-jari sirip, dan di dalam lipatan metapleural. Pembuluh-pembuluh darah itu
homolog dengan pembuluh darah vertebrata yang disebut arteri dan vena.
·
Sistem Ekskresi
§ Organ
ekskresi kira-kira ada 90 pasang nefridia yang bertipe tertutup yang tersusun
segmental yang disebut protonefridia (4.12). nefridia-nefridia itu terletak di
atas celah insang pada tiap sisi berhubungan dengan lembaran-lembaran insang
primer. Tiap protonefridium merupakan suatu pembuluh nefridial yang melekuk
yang mempunyai kelompok-kelompok pembuluh kecil yang berakhir pada selonit.
·
Sistem Reproduksi
§ Seksnya
terpisah tetapi tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya, kecuali pada
gonad, baik testes dan ovari terletak di bagian ventrolateral dinding tubuh
yang menghadap ke atrium. Terdapat 26 pasang testes atau ovari yang terususn
secara metamerik, yang terletak pada segmen ke 25 sampai 51 mulai dari bagian
tengha faring sampai ke anus pada tiap sisinya. Pada penampang melintang, ovari
memiliki sel-sel yang bernukleus besar tetapi testes tampak lebih
terbatas/kurang jelas. Gonad-gonad merupakan derivat dari dinding seolom dan
masing-masing terlindungi dalam kentong seolom. Tidak terdapat saluran genital.
Jika gamet masak, dindng gonad pecah dan ovarium atau sperma menuju ke atrium
dan selanjutnya keluar melalui atriopor. Fertilisasi terdapat di dalam air
laut.
·
Sistem Saraf
§ Ada
suatu tabung neural atau tali saraf yang terletak di atas notokord. Tali saraf
itu berawal dari sebelah belakang dari ujung anterior notokord, dan memanjang
ke arah posterior sampai di depan dari ujung belakang notokord. Tabung neural
itu berlubang-lubang oleh adanya saluran sentral sempit yang disebut neurosoel.
sel-sel saraf terkumpul pada sekitar saluran sentral dan serabut-serabut yang
muncul dari sel-sel saraf terletak lebih luar. Sedangkan pada invertebrata
sel-sel saraf terletak superfisial dan serabut-serabut saraf terletak lebih ke
pusat (ke dalam). Tabung neural yang terletak di sisi dorsal itu mempunyai
beberapa pembuluh raksasa yang terletak dengan arah memanjang.
·
Sistem Reseptor (Sensoris)
o
Amphioxus memiliki
organ reseptor sederhana.
·
Mata.
Sederhana
atau oseli merupakan bintik-bintik hitam yang tidak teratur di sepanjang tabung
neural. Mata tersusun dalam jalur tertentu dan bersifat sensitif terhadap
sinar. Masing-masing mata mempunyai sebuah sel seperti lensa yang sensitif
terhadap sinar. Masing-masing mata mempunyai sebuah sel seperti lensa yang sensitif
terhadap sinar dengan batas ujung yang bergaris-garis yang mensekresikan suatu
tudung berpigmen..
·
Bintik
Pigmen. sebuah bintik besar yang berpigmen yang terletak
pada dinding paling depan vesikel serebral. Ini bukan strukutr mata dan tidak
mempunya fungsi sensoris, tetapi jikalau hewan itu membenamkan diri dengan
bagian ujung anterior mencuat, maka bintik pigmen itu melindungi mata dari
stimulu sinar ynag berasal dari depan.
·
Organ
Infundibular. Suatu depresi yang terdapat pada bagian
dorsal dari vesikel serebral. Organ itu dibatas oleh el-sel bersilia yang
panjang. Organ itu berfungsi mendeteksi perubahan tekanan cairan yang terdapat
di dalam tabung neural.
·
Celah
Kolliker. Merupakan kantung sel-sel ektodermal yang
bersilia, terletak di atas vesikel serebral, sedikit di sebelah kiri. celah
kolliker ini menandai posisi neutropor. Neutropor akan tertutp setelah hean
dewasa. Celah kolliker mungkin bukan organ olfaktori sebab tidak mempunyai sel
sensori khusus atau tidak mempunyai hubungan dengan otak.
·
Papilla.
Merupakan kelompok sel-sel sensori pada sisi oral dan tentakel velar, merupakan
organ sensori peraba, sel-sel dari tentakel velar dan siri oral juga merupakan
kemoreseptor yang berfungsi sebagao indera gustator dan pencium.
·
Sel-Sel
Sensori. Menyebar di seluruh epidermis. Tiap sensori
memiliki serabut syaraf pada bagian bawah, dan pada bagian luar terdapat ujung
syaraf sensori yang berbentuk rambut yang muncul dari lapisan kutikula. Sel-sel
sensori itu merespon sentuhan, dan beberapa di antaranya berhubungan dengan
penentuan sifat-sifat pasir dimana hewan itu membenamkan diri, karena hewan
tersebut menghindarkan diri dari pasir yang ukurannya halus.
Habitat
Amphioxus banyak
ditemukan di lautInggris dan bahkan sampai jauh ke utara pantai Norwegia. Hewan
ini banyak dijumpai di air yang hangat, seperti laut tengah dan Samudra India.
Populasi yang padat dijumpai di Teluk
Napoli dan selama musim kawin dalam jumlah besar dijumpai di danau Pantano
dekat Messina. Amphioxus tinggal di pantai yang dangkal dan suka membenamkan
dirinya dalam pasir, hanya bagian ujung anteriornya yang mengandung tudung oral
tersembul di permukaan air. Amphioxus mempunyai daerah persebaran yang luas,
dari laut Tengah hingga laut Utara, pantai Atlantik di Amerika dan Samudera
India.
Klasifikasi
Subfilum
sefalokordata terdiri atas genus, yaitu:
Genus
1: Asymmetron
Genus
2: Branchiostoma (Amphioxus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar