Rabu, 06 Mei 2015

HEMIKORDATA

Mata Kuliah Keanekaragaman Hewan

HEMIKORDATA

Ciri-Ciri Umum
·         Bentuk tubuhnya menyerupai cacing laut dan halus.
·         Tubuh dibedakan menjadi 3 bagian : Probosis, Kolar/ kerah, dan Trunkus/ badan.
·         Notokord, hanya ditemukan pada bagian anterior tubuh dan disebut ‘ bucal diverticulum’.
·         Mempunyai banyak pasangan celah insang.
·         Jaringan saraf terbenam pada lapisan epidermis dorsal dan ventral.
·         Coelom/ rongga tubuh dibagai menjadi 3 daerah yang tidak saling berhubungan yaitu :  daerah probosis. Daerah kolar/kerah, dan daerah trunkus/ badan.
·         Sistem sirkulasi darah sederhana.
·         Alat reproduksi terpisah, dan berkembang secara langsung atau tidak langsung.
Morfologi
·         Tubuhnya lunak, silindris, dan bersilia memanjang serta dilindungi oleh mukosa.
·         Panjang tubuh antara 2 cm hingga 2-5m.
·         Sebagian besar berwarna abu-abu kemerahan dan beberapa spesies bersifat luminesence atau bercahaya yang disebabkan oleh pantulan mukosa.
·         Hewan ini memiliki bau khas.
·         Tubuh bilateral simetris dan dibagi menjadi tiga bagaian, yaitu : probosis/ prostoma, kolar/kerah, dan trunkus/ badan.

Probosis
·         Letaknya pada ujung anterior tubuh, berbentuk konus, dan ukuranya bervariasi tergantung jenis. Bagaian pangkal probosis yang menyempit dan meiliki ukuran relatif pendek disebut sebagai tungkai probosis.
·         probosisnya berongga¸tersusun oleh dinding otot yang tebal.
·         Rongga probosis terbuka dan bermuara pada ‘ probosispore’  (lubang probosis)
·         Pada beberapa spesies, memiiki dua lubang probosis. Dua lubang probosis ini biasanya tidak saling berhubungan dengan coelom probosis.
·         Proboscis duduk di dalam kolar menyerupai ‘acorn’ dalam mangkok ; karakter ini menyebabkan disebut sebagai ‘ acorn worm
·         Mulut senantiasa terbuka. Tidak mampu menutup secara sempuran, terletak pada sisi ventral dan bibirnya pada tepi ventral di daerah kolar.
Kolar/kerah
·         Terletak di sebelah posterior tangkai probosis dan sebeah anterior trunkus/ badannya.Terususun oleh otot sirkuler dan longitudinal. Permukaan kolar biasanya disesuaikandengan peninggian, tekanan dan aktivitas dari hewan tersebut ketika membenamkan diri ke dalam tanah.
·         Ukurannya lebih pendek dari prosbosis.
·         Memiliki dua rongga yang masing-masing dipisahkan oleh mesenteri dorsal dan ventral. Rongga tubuh kolar berhubungan dengan dunia luar melalui sepasang ‘ kolar pore’.
Trunkus/ tubuh
·         Trunkus merypakan bagian terpanjang dari tubuh. Permukaan tubuh tidak rata atau berkerut-kerut.
·         Dibagi atas 3 bagian :
·         Daerah anterior merupakan daerah selain diketemukan insang juga gonad. Pada permukaan dorsal dari daerah insang-gonad terdapat apertura brankial yang dilengkapi dengan pori berjajar.
·         Daerah pertengahan, ditandai oleh penonjolan ke arah luar membentuk lekukan-lekukan yang diperkirakan merupakan kantong hepatik
§  ( hepatic caeca) dari saluran ususnya.
·         Daerah posterior. Merupakan bagaian terpanjang dari tubuh, berbentuk silindris, dan ujung terminalnya berakhir pada anus.
·         Coelom dan trunkus dibagi menjadi dua rongga lateral yang tertutup oleh sekat vertikal ( Sri Endah, 2009).

Anatomi & Fisiologi
·         Dinding tubuh à tersusun oleh selapis epidermis yang dilapisi oleh epitelium silia. Pada lapisan ini terdapat sel kelenjar goblet dan sel saraf.  Sel kelenjar mensekresikan mucus untuk melengkapi kebiasaan hidupnya membenamkan diri. Pada proboscis, otot yang menyusun lapisan luar disebut otot sirkular dan yang menyusun lapisan dalam disebut otot longitudinal.
·         Coelom à rongga tubuh yang dibentuk dari pertumbuhan rongga enteron. Coelom dilapisi oleh epitelium soelom. Tiga bagian coeleom yaitun coelom proboscis yang tidak berpasangan,sepasang coelom kolar, dan sepasang coelom trunkus.
·         Sistem Skeleton ( Rangka) à Terdapat empat macam struktur yang dapat didefinisikan sebagai endoskeleton dalam mendukung tubuhnya yaitu :
1)        Divertikulum bukal à struktur yang tumbuh dari rongga bukal yang membentang dari atap rongga mulut hingga daerah proboscis. Secara histologi struktur ini dapat disamakan dengan dinding rongga mulut, dan ini tampaknya tidak berbeda dengan perluasan preoral dari saluran pencernaan.
2)        Skeleton probosisi à membrane basalis yang kemudian menebal dan membentuk lempengan lamina,dimana di struktur itu  muncul dua tonjolan tipis seperti tanduk. Lempengan itu selalu memiliki sebuah ‘ keek’ yang terletak di midventral. skeleton proboscis terletak dalam tangkai proboscis dan tanduknya meluas di atap rongga mulut.
3)        Skeleton brankhia. Dinding celah insang yang berbentuk U disokong oleh akar skeleton primer dan sekunder yang dibentuk oleh penebalan membrane basalis.
4)        Pigokord, merupakan struktur yang menyerupai akar memanjang, meluas dari sisi ventral intestine sampai dinding tubuh. Fungsi yang pasti belum diketahui, tetapi diperkirakan sebagai penyokong daerah abdomennya yang lunak ( Sri Endah, 2009).
·         Sistem Muskulus / otot , sistem otot masih sederhana. Lapisan otot yang tipis terletak di bawah jaringan ikat. Sebagian besar dinding tubuhnya tersusun atas : lapisan epidermis yang terdiri dari sel epitelium bersilia,sel retikuler, sel kelenjar, dan sel sensoris. Tidak  memiliki dermis. Di sebalah bawah epidermis dijumpai serabut – serabut syaraf,dan membrane basalis.
·         Sistem Digestivus ( Pencernaan)
1.      Mulut, pada bagian ventral di antara kolar dan tangkai proboscis terdapat mulut yang selalu terbuka menjadi rongga mulut. Rongga mulut ini dilapisi oleh sel bersilia dua sel kelenjar. Rongga mulut melanjutkan diri menuju faring.
2.      Faring, terletak pada daerah anterior tubuh,dapat dibedakan atas : bagian dorsal yang memiliki banyak celah insang dan bagain ventral yang berfungsi untuk pencernaan. Bagian dorsal dan ventral dipisahkan oleh adanya kontriksi longitudinal pada sisinya.  
3.      Esofagus, dibelakang dari celah insang yang terakhir dijumpai adanya esophagus, pada esophagus dijumpai adanya beberapa porus dorsalis yang diduga merupakan sisa-sisa dari celah insang. Selanjutnya esophagus akan melajutkan diri ke usus.
4.      Usus, ususnya lurus dan berakhir di anus. Dibedakan atas daerah anterior yang disebut daerah hepatic dan daerah usus posterior. Dinding dorsal usus pada  daerah hepar membentuk kantung-kantung dan disebut sebagai sekum hepatic. Daerah usus posterior berjalan lurus dan terbuka ujung terminalnya,ujung terminal ini disebut dengan anus,dan anus ini dilengkapi oleh otot spinkter.
·         Sistem Respirasi à dibentuk dari 700 pasangan celah insang yang terbuka secara internal di dalam faring melalui  lubang insang ( gill pores) dan ke arah luar melalui celah insang (gill slits).
·         Sistem Reseptorius à Organ reseptor belum berkembang. Sel-sel sensoris banyak dijumpai pada lapisan epidermis yang dihubungkan oleh jaringan saraf, pada sisi ventral dari bagian dasar proboscis mengalami penonjolan berbentuk U yang disebut organ silia pre-oral. Organ ini  bersilia dan sel-selnya bersatu membantu jaringan saraf berfungsi untuk kemoreseptor.
·         Sistem Reproduksi à Alat reproduksi terpisah. Tiap gonad secara kontinyu mempunyai saluran pendek yang terbuka ke arah luar melalui gonopore. Kantung gonad dilapisi oleh epitelium germinal. Sel-sel epitelium germinal dapat mengalami proliferasi membentuk sperma dan ovum. Baik sperma atau ovum yang sudah masak akan dikeluarkan melalui lubang genital. Sperma memiliki kepala dan ekor yang menyerupai flagel,dan ovumnya memiliki 2 tipe perkembangan secara langsung dan tidak langsung melalui bentuk larva.

Habitat
Penyebarannya luas, kebanyakan hidup di pantai di daerah panas atau sedang sepanjang lautan Pasifik di Amerika Utara dan California. Beberapa ada yang hidup di laut yang dalam.

Perikehidupan
Kebiasaan hidupnya adalah membenamkan diri dalam pasir dengan cara menggali liang dengan menggunakan probosisnya. Dinding liang yang digalau direkat dengan lendir yang disekresikan oleh kelenjar lendir dari seluruh permukaan tubuh hewan tersebut, liang yang digali berbentuk sepeti huruf U dan mempunyai dua ujung yang terbuka dan pada ujung posteriornya terdapat gulungan spiral feses sperti cacing tanah. Pada liang tersebut hewan ini hidup pada kondisi terbelit, tetapi kaki anterior dan posterior lurus. Terbuka pada keua ujungnya. Hewan ini dapat berpindah dalam liangnya dengan bantuan silis yang menutupi seluruh tubuhnya.

Klasifikasi
Hemikordata dibagi menjadi 4 kelas :
Kelas I : Enteropneusta
·         Merupakan hewan soliter, menyerupai cacing laut yang biasa membenamkan diri  di pasir, dan umunya diketahui sebagai ‘ acorn’ atau cacing berlidah.
·         Tubuh dibedakan atas probosis, kolar/kerah yang pendek, dan badan/trunkus yang memanjang. Probosis dipisahkan dari bagian badan oleh cincin kolar yang tebal.
·         Epidermis bersilia dan mengandung banyak kelenjar.
·         Memiliki celah insang dan gonad.
·         Saluran pencernaan makanan lurus dengan ujung terminal berupa anus.
·         Pada pertengahan tubuhnya ditemukan dua deret kantong hepar ‘ hepatic caeca’.
·         Contoh : Balanoglossus, Saccoglossus, Ptychodera
Kelas II : Pterobranchia
·         Merupakan hewan yang hidupnya menetap, berbrntuk soliter atau koloni, dan merupakan hewan air.
·         probosis dilengkapi tentakel bersilia, yang berfungsi menggerakkan makanan melalaui aliran air.
·         Kolar dilengkapi dua hingga lebih lengan-lengan bertentakel.
·         Saluran pencernaan berbentuk U dengan anus dorsal yang letaknya dekat mulut.
·         Gonad jumlahnya sedikit.
·         Perkembangbiakan terjadi melalui pembentukan kuncup


Ordo Cephalodiscida
a.    Merupakan hewan soliter atau hidup di tempat yang mengandung gelatin.
b.    Memiliki dua ceah insang
c.    Memiliki satu pasang gonad.
d. Memiliki 4-6 lengan bertentakel.
e. Contoh : Cephalodiscus.
            Ordo Rhabdopleurida
            a. Berbentuk koloni.
            b. Memiliki celah insang.
            c. Memiliki satu buah gonad.
            d. Memiliki satu pasang lengan yang bertentakel.
            e. Contoh : Rhabdopleura

Kelas III : Planctosphaeroidea
·         Hewan ini diketahui hanya memliki stadia larva yang trasparan, bersifat pelagik, dan mirip dengan larva tornaria.
·         Permukaan tubuh larva dilengkapi oleh sabuk bersilia.
·         Saluran pencernaan makanan berbentuk U.
·         Hewan dewasanya belum diketahui.

Kelas IV : Graptolia
·         Anggota dari kelas ini diketahui sebagai anggota hemikordata yang sudah punah.
·         Bukti-bukti utamanya hanya dapat diketahui drai struktur fosil yang bemtuknya seperti tabung/ pembuluh.
·         Setiap hewan berlindung dalam kelompoknya. 
·         Anggota dari kelas ini diketahui melimpah pada periode Ordovisian dan Silurian.
·         Contoh : Dendroogroptus.


UROKORDATA
Ciri umum dari sub-filum Urokordata adalah sebagai berikut :
·         Merupakan hewan laut dan dikenal sebagai hewan penyemprot
·         Soliter atau berkoloni
·         Hidup menempel atau sesil, berenang bebas dan pelagik
·         Tubuh dlindungi oleh mantel tunicine atau cangkok pada hewan dewasa
·         Notokord dijumpai pada fase larva
·         Pembuluh saraf dorsal dijumpai pada fase larva setelah dewasa mengalami degenerasi membentuk ganglion sederhana
·         Pasangan celah insang banyak
·         Jantung terletak di sebelah ventral, sederhana, berbentuk pembuluh
·         Tidak memiliki rongga tubuh sempurna
·         Alat reproduksi jantan dan betina bersatu (hermaprodit)

Morfologi
·         Tubuh umumnya kasar, bagian tubuh yang melekat tampak lebih sempit daripada bagian tubuh yang bebas.
·         Pada bagian tubuh yang bebas, dijumpai adanya dua celah terbuka: apertura branchial dan apertura atrial
·         Ukuran rata-rata hewan dewasa sekitar 5-9 cm.
·      Bagian kaki panjangnya antara 3-4 cm dan warna tubuh ketika masih hidup adalah pink.
·      Adanya lekatan garis miring tempelan berwarna merah terang terdapat di bagian ujung ampula di dalam pembuluh cangkok. Adanya tanda seperti itu merupakan ciri dari Herdmania. Cangkok halus dan keras, permukaannya secara umum berkerut dengan adanya garis-garis. Beberapa diantaranya dangkal dan lainnya cukup dalam.
Anatomi
·      Tubuh Herdmania secara kasar dapat dibagi atas 2 bagian: Tubuh yang terproyeksi pada permukaan air laut dan kaki yang terbenam dalam air laut.
·      Semua bagian tubuh yang lunak dari hewan ini terletak pada bagian tubuh, sedangkan kaki hanya tersusun oleh cangkok.
Mantel
Dinding tubuh atau mantel terdapat di dalam cangkok. Mantel ini mensekresikan cangkok yang menggantung pada cangkok. Mantel hampir sama dengan suatu rongga atrial yang luas dan berisi air. Memiliki lapisan ektoderm, mesoderm, dan lapisan terdalam dari ektoderm yang membentuk batas terluar dari rongga atrial.

Anatomi & Fisiologi
a.       Sistem Skeleton
1)      Cangkok, bagian luar yang menutupi tubuh bertekstur kasar dengan cangkok yang tembus cahaya dan tersusun dari tunisin yaitu sebuah substansi yang serupa pada tumbuhan. Terdapat jaringan fibril, spikula kalkareus, dan cabang-cabang pembuluh yang berakhir di tonjolan yang membesar yang disebut ampula vaskuler. Ampula vaskuler membentuk garis-garis area vaskuler yang ditandai dengan adanya warna merah terang di bagian cangkoknya. Pembuluh vaskuler dan ampula mensuplai darah sehingga akan membawa makanan menuju ke cangkok namun selain itu juga berfungsi sebagai organ respirasi dan organ reseptor (Indriwati, 2009).
2)      Spikula, ada dua tipe spikula : mikrosklera yang berukuran kecil dan megasklera yang berukuran besar. Semua spikul bersifat kalkareus dan memiliki bentuk tertentu. Mikrosklera ditemukan hanya pada bagian cangkok yang tersebar di seluruh substansinya. Masing-masing spikula terdiri dari sebuah lingkaran seperti tonjolan dan tubuh yang memanjang. Megasklera ada dua macam yaitu bentuk spindel atau benang dan spikula bentuk pipet. Spikula bentuk spindel tertutup dalam selubung jaringan ikat dan berhamburan melalui tubuh hewan tersebut terutama pada jaringan, tapi tersusun teratur pada setengah cangkok dan jumlahnya berlimpah.
b.      Sistem Muskulus
Lapisan otot yang tipis dijumpai di sebelah bawah/dalam dari jaringan ikat. Ada dua macam otot yang menyusun tubuhnya yaitu otot anuler yang hanya dijumpai pada sifon atrial dan sifon branchial dalam bentuk cincin dan otot longitudinal yang menyusun tubuh mulai dari apertura branchial dan apertura atrial, semua ototnya lunak.
c.       Sistem Digestivus
Diawali dari mulut atau apertura branchial yang selanjutnya ke sifon branchia melalui stomodium yang dilapisi sel epidermis. Stomodium disamakan dengan proktodium pada sifon atrial. Stomodium melanjutkan diri ke faring. Pada dinding faring dijumpai adanya jajaran stigmata yang tersusun secara transversal dan melalui stigmata faring berhubungan dengan rongga atrial. Bagian tepi stigmata dilengkapi dengan silia yang dapat menimbulkan aliran air agar air dari faring dapat dikeluarkan ke rongga atrial.
d.      Sistem Respirasi
Air yang mengandung banyak oksigen memasuki faring, karena faring mengandung banyak pembuluh darah, sinus darah dan kaya darah memungkinkan terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida. Pertukaran gas atau udara terjadi dalam atrium melalui pembuluh vaskuler trabekula. Pembuluh darah vaskuler yang terdapat pada cangkok mempunyai fungsi sebagai organ pernapasan tambahan dan membawa pertukaran udara di permukaan cangkok.
e.       Sistem Sirkulasi
Jantung berbentuk pembuluh musculeus terdapat dalam rongga perikardium. Masing-masing ujung jantung berhubungan dengan aorta ventral dan aorta dorsal. Aorta ventral disebut juga dengan pembuluh darah branchial kardiak.
f.       Sistem Ekskretorius
Sel-sel nefrosit mengunmpukan darah yang mengandung partikel-partikel, kemudian menyalurkannya ke kelenjar neural yang akan mengeluarkan ke luar. Kelenjar neural juga mensekresikan hormon yang berfungsi dalam oviposition dan metamorfosis. Jadi, kelenjar neural ini kemungkinan dapat dihomologkan dengan kelenjar pituitari pada vertebrata.
g.      Sistem Reproduksi
Hewan ini bersifat hermaprodit. Dau gonad yang besar terbenam dalam mantel. Tiap gonad memiliki ukuran 3x1 cm, dan terdiri atas 21 lobus yang berjajar menjadi dua, ujung posterior merupakan lobus terbesar dan tidak berpasangan. Tiap lobus berisi testis yang mereproduksi saluran sempit yang tebal disebut oviduk, sedangkan testis berhubungan dengan saluran sperma yang halus disebut vas deferens. Oviduk dan vas deferens berjalan paralel dan terbuka ke dalam apertura melalui rongga atrial Umumnya fertilisasi silang terjadi di air laut.
h.      Sistem saraf
Pada hewan dewasa dijumpai adanya otak atau ganliun saraf yang memiliki ukuran panjang kira-kira 4 mm, terbenam dalam mediodorsal mantel di antara dua sifon. Pada famili Pyridae contohnya Herdmania otak terletak di bawah kelenjar neural, tetapi pada Ascidia otak terletak pada bagian dorsal kelenjar neural. Otak memberikan 3 percabangan kearah sifon brankhia, dan 2 cabang ke arah sifon atrial.
i.        Sistem sensorik
Bannyak sel saraf yang bertgas menerima rangsang, khususnya pada cangkok dan sifong. antara lain:
§  Bercak – bercak pigmen merah pada cangkok disebut sebagai fotoreseptor yang sensitif terhadap cahaya
§  Sel sensoris bagian pinggir cangkok dari sifon dan tentakel disebut tangoreseptor yang sensitif terhadap sentuhan
§  Sel – sel bagian pinggir dari sifon yang disebut rheoreseptor yang sensitif terhadap tekanan air
§  Sel – sel sepanjang sifon yang disebut termoreseptor yang sensitif terhadap perubahan temperatur
§  Daerah prebrankial yang disebut tuberkel dorsal merupakan organ olfaktorius dan organ gustatory

Habitat
Hewan ini hidup di laut, mempunyai daerah penyebaran luas mulai dari daerah kutub sampai daerah tropis. Beberapa spesies bersifat kosmopolit. Terdapat pada tepi – tepi pantai di India, Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, laut Malaya dan India Barat. Herdmania memiliki distribusi yang luas.
Herdmania pallida merupakan bentuk hewan laut yang bersifat soliter tiap hewan ditemukan menyebar dan melekat di substrat, yaitu pada bagian ujung postero-ventral kakinya. Jika lapisan bagian bawanya berpasir, maka kakinya akan meluas dan memanjang. Selanjutnya hewan ini akan tinggal dan melekat di pasir dan menahan agar tetap berada di dasar laut.

Klasifikasi
Klasifikasi Urokordata adalah sebagai berikut.
a.       Kelas Larvacea
Mempunyai ciri – ciri sebagai berikut.
·         Bentuk pelagik berenang renang bebas
·         Merupakan hewan neoteny, tidak membentuk fase dewasa
·         Cangkok bersifat temporer
·         Bagian posterior tubuh merupakan bagian yang mudah digerakkan dan disebut dengan ekor
·         Memiliki satu pasang celah insang
·         Permukaan ventral anus terbuka pada permukaan tubuh
·         Alat reproduksi tidak terpisah
·         Tidak ada metamorfosis
·         Contoh: Oikopleura, Appendicularia, Fritalaria
b.      Kelas Ascidiacea
·         Hidup melekat atau berenang-renang bebas di laut
·         Merupakan hewan sederhana atau majemuk, soliter atau berkoloni.
·         Pada bentuk dewasanya tidak dijumpai ekor dan notokord
·         Cangkok bersifat permanen dan berkembang baik
·         Kantung insang, berkembang baik dan dilengkapi oleh banyak celah insang
·         Perkembangbiakan langsung secara seksual dan aseksual
Ordo : Ascidiae simplices
o   Memiliki bentuk tertentu dan soliter
o   Cangkok berkembang baik
o   Perkembangbiakan melalui kuncup atau gema yang jarang terjadi
o   Biasanya menunjukkan metamorfosis yang retrogresif
o   Contoh: Herdmania, Ciona, Ascidia
Ordo : Ascidiae compositae
o   Berbentuk tertentu dan koloni
o   Cangkok umumnya disebut sinascidae
o   Perkembangbiakan dengan kuncup
o   Larva tidak memiliki rongga atrial tetapi membentuk ekor
o   Contoh: Botryllus
Ordo : Ascidiae luciae
o   Bentuk koloni plagik, berenang-renang bebas
o   Cangkoknya transparan dan bersifat gelatin
o   Koloni terjadi dari pelekukan silider yang salahsatu ujungnya tertutup
o   Zooid-zooid dari koloni tertentu tertutup oleh cangkok dimana arpetura branchia-nya terbuka ke arah luar dan arpetura atrial terbuka ke arah tubuh bagian dalam
o   Koloni mengandung fosfor yang menyebabkan disukai oleh bakteri
Contoh: Pyrosoma
c.       Kelas Thaliacea
·         Hidup plagik, berenang-renang bebas secara plagik
·         Hidup soliter atau berkoloni
·         Cangkok bersifat permanen dan transparan, kemungkinan bentuknya ramping berkembang dengan baik
·         Dinding tubuh bersifat musculeus yang disusun oleh ikatan sirkuler
·         Tiap-tiap kantong insang dilengkapi dengan 2 celah insang atau hanya insang-insang kecil
·         Pada hewan dewasa tidak ditemukan ekor dan notokord
·         Dalam sejarah hidupnya terjadi pergantian generasi
Ordo : Cyclomyaria
o  Hidupnya plagik, berenang-renang bebas
o  Tubuh berbentuk tong kecil dengan apertura branchial dan atrial pada ujung yang berlawanan
o  Cangkok berkembang baik
o  Sabuk otot senantiasa mengelilingi tubuhnya
o  Stigmata biasanya dijumpai pada bagian posterior tubuh
o  Hermafrodit dan mengalami pergantian generasi
o  Generasi seksual bersifat polimorfik
o  Larva dilengkapi notokord dan ekor
o  Contoh : Doliolum
Ordo : Hemimyaria           
o  Bentuk plagik, berenang-renang bebas
o  Tubuh lebih kurang bergabung dengan apertura branchial dan atrial
o  Cangkok berkembang transparan
o  Sabuk otot di bagian ventral tidak lengkap
o  Faring berhubungan dengan rongga atrial
o  Mengalami pergantian generasi
o  Larva tidak mengandung ekor
o  Contoh: Salpa

SEFALOCHORDATA
Ciri utama bentuk tubuh sefalokordata adalah menyerupai ikan  kecil. notokord terbentang pada seluruh panjang tubuhnya. Memiliki tabung neural dorsal dan tanpa otak. Faring besar dengan banyak celah insang yang terbuka ke arah dinding ektoderm atrium. Celah insang dapat disetarakan dengan stigmata pada urokordata. Faring mempunyai endostil dan saluran bersilia. Dnding tubuh nampak bersegmen, dan bahkan gonadnya juga bersegmen. Mempunyai rongga tubuh yang jelas. Organ pengeluarannya tersusun secara segmental. Sefalokordata dan urokordata mempunyai hubungan yang perlu diteliti, sehingga keduanya tidak perlu dipisahkan menjadi 2 subfilum.

Morfologi
·         Amphioxus mempunyai panjang kira-kira 3,5-6 cm.
·         Tubuhnya langsing, translucent, sisi lateral tubuh memipih, kedua ujung depan dan belakang meruncing.
·         Ujung anterior membentuk moncong. Dibawah moncong terdapat mulut yang terbentuk oleh bagian dorsal dan lateral tubuh. Pada tudung mulut terdapat 20 jumbai siri oral atau lebih.
·         Lekuk mulut itu dibagian ditunjang oleh suatu cincin yang dibentuk oleh batang-batang yang keras yang tersusun oleh gelatin.
·         Dari cincin kerangka itu batang gelatin menembus ske dalam tiap pori-pori siri oral. Tudung oral menutupi suatu rongga bukalis atau vestibulum.
·         Dinding tubuhnya menujukkan segmentasi metamerik, tersusun oleh gumpalan-gumpalan otot yang disebut miotom atau miomer.
·         Pada segmen ke-36, tepat diman sirip ventral bermula terdapat suatu lubang yang disebut atriopor yang terletak di bagian tengah-ventral. Atriopor adalah lubang eksternal dari suatu rongga atrial.
·         Pada segmen ke-52 yang merupakan tempat bermulanya sirip kaudal terapat anus ventral yang terletak sedikit di sebelah kiri dari garis tengah tubuh.

ANATOMI
·         Atrium. Terbentuk dari lipatan-lipatan yang tumbuh dan disatukan oleh sebuah papan melintang sehingga merupakan sebuah bagian dari sisi luar yang ditutupi oleh tubuh. Atrium membentuk rongga besar yang mengelilingi bagian faring dan anterior usus secara lateral dan ventral. Atrium juga memanjang ke belakang pada sisi kanan sebagai suatu kantung tersembunyi yang mengarah ke atas hampir ke anus.
·         Rongga Tubuh. Seolom yang berkembang dari dinding, berbatasan dengan epitel mesodermal somatik dan splanknik, mengandung cairan rongga seperti limfa. Tetapi pada daerah faring, seolom mereduksi karena formasi dari insang terbelah, meskipun pada larva mengelilingi faring seluruhnya kecuali dorsal tengah.
·         Kerangka. Notokord berbentuk silindris, membentang dari ujung rostrum sampai ujung ekor. Notokord terbentuk oleh sel-sel besar, bersifat fibrosa dan bersifat gelatin, yang menyebabkan notokord itu bersifat keras dan kaku. Notokord itu tertutup oleh jaringan ikat tebal yang disebut selubung notokord menyebabkan notokor bersifat elastis sehingga mencegah pemendekan bila miotom berkontraksi. 

Fisiologi
·         Sistem Gerak (Sistem Musculus/Otot)
o   Pada setiap sisi tubuh terdapat kira-kira 62 gumapan otot, tetapi jumlah itu bervariasi di antara spesies-spesies yang berbeda. Tiap miotom tertutup rapat oleh lembaran jaringan ikat fibriler yang disebut miokoma. Kontraksi dari miotom-miotom menyebabkan terjadinya gerakan tubuh meliuk-liuk, dan dengan cara inilah hewan ini berenang. Dibagian ventral diantara lipatan-lipatan metapleural terdapat otot-otot transversal yang terletak pada bagian depan dari dua pertiga bagaian tubuhnya. Otot-otot transversal seperti ini tidak dijumpai pada vertebrata.
·         Sistem Pencernaan
·         Susunan Alat Pencernaan Makanan
§  Mulutnya mengarah ke tudung oral. Rongga mulut yang tertutup oleh tudung oral itu merupakan suatu ektoderm yang dibatasi oleh vestibulum atau rongga bukal yang berbentuk corong. Dibelakang vestibulum terdapat velum vertikal yang mempunyai lubang di bagian tengahnya yang disebut enterostom. Enterostom itu juga disebut sebagai mulut, namun mulut disini adalah bukan mulut yang sebenarnya. Bagian depan yang membuka ke arah vestibulum merupakan mulut yang sesunggunya.  Bagian-bagian dari tepi velum mempunyai 12 atau lebih tentakel-tentakel velar yang benuknya ramping dan bersilia yang secara normal mengarah ke belakang membentuk suatu saringan. Enterostom itu mengarah ke faring.
·         Proses Makan
§  Amphioxus memasukkan makanan ke dalam mulut dengan cara mengalirkan air dengan menggunakan gerakan silia yang terdapat pada faring. Bahan-bahan organik kecil akan masuk bersama-sama aliran air. Hewan yang mempunyai cara makan seperti ini disebut “ciliary feeder”. Makanan yang masuk ke dalam faring diteruskan ke rongga atrial melalui celah insang. Dari rongga atrial makanan dikeluarkan ke atriopor. Pada saat makan tudung oral diperlebar dan sirip oral ditonjolkan ke depan, dengan demikian dapat mencegah masuknya pasir ke dalam mulut.
·         Sistem respirasi
§  Faring Amphioxus mempunyai faring utama sebagai alat pencernaan makanan, tetapi pada vertebrata faring tidak berkaitan dengan pengumpulan makanan, pada beberapa jenis vertebrata faring dispesialisasikan sebagai alat respirasi karena adanya insang. Pada Amphioxus pertukaran oksigen dan karbondioksida dari aliran air ke dalam darah terjadi pada saat air melalui celah insang. Tetapi kenyataan itu diragukan mengingat darah Amphioxus tidak mengandung pigmen respirasi. Tampaknya pertukaran gas dalam proses pernapasan lebih mungkin terjadi pada seluruh permukaan tubuh, terutama pada dinding atrium.
·         Sistem Sirkulasi
§  Amphioxus tidak mempunyai jantung. Darahnya tidak mengandung pigmen respirasi, tidak mengandung butir-butir darah dan tidak berwarna. Darahnya tidak hanya terdapat di dalam pembuluh darah, tetapi juga terdapat di dalam pembuluh limfa disekitar jari-jari sirip, dan di dalam lipatan metapleural. Pembuluh-pembuluh darah itu homolog dengan pembuluh darah vertebrata yang disebut arteri dan vena.
·         Sistem Ekskresi
§  Organ ekskresi kira-kira ada 90 pasang nefridia yang bertipe tertutup yang tersusun segmental yang disebut protonefridia (4.12). nefridia-nefridia itu terletak di atas celah insang pada tiap sisi berhubungan dengan lembaran-lembaran insang primer. Tiap protonefridium merupakan suatu pembuluh nefridial yang melekuk yang mempunyai kelompok-kelompok pembuluh kecil yang berakhir pada selonit.
·         Sistem Reproduksi
§  Seksnya terpisah tetapi tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya, kecuali pada gonad, baik testes dan ovari terletak di bagian ventrolateral dinding tubuh yang menghadap ke atrium. Terdapat 26 pasang testes atau ovari yang terususn secara metamerik, yang terletak pada segmen ke 25 sampai 51 mulai dari bagian tengha faring sampai ke anus pada tiap sisinya. Pada penampang melintang, ovari memiliki sel-sel yang bernukleus besar tetapi testes tampak lebih terbatas/kurang jelas. Gonad-gonad merupakan derivat dari dinding seolom dan masing-masing terlindungi dalam kentong seolom. Tidak terdapat saluran genital. Jika gamet masak, dindng gonad pecah dan ovarium atau sperma menuju ke atrium dan selanjutnya keluar melalui atriopor. Fertilisasi terdapat di dalam air laut.
·         Sistem Saraf
§  Ada suatu tabung neural atau tali saraf yang terletak di atas notokord. Tali saraf itu berawal dari sebelah belakang dari ujung anterior notokord, dan memanjang ke arah posterior sampai di depan dari ujung belakang notokord. Tabung neural itu berlubang-lubang oleh adanya saluran sentral sempit yang disebut neurosoel. sel-sel saraf terkumpul pada sekitar saluran sentral dan serabut-serabut yang muncul dari sel-sel saraf terletak lebih luar. Sedangkan pada invertebrata sel-sel saraf terletak superfisial dan serabut-serabut saraf terletak lebih ke pusat (ke dalam). Tabung neural yang terletak di sisi dorsal itu mempunyai beberapa pembuluh raksasa yang terletak dengan arah memanjang.
·         Sistem Reseptor (Sensoris)
o   Amphioxus memiliki organ reseptor sederhana.
·         Mata. Sederhana atau oseli merupakan bintik-bintik hitam yang tidak teratur di sepanjang tabung neural. Mata tersusun dalam jalur tertentu dan bersifat sensitif terhadap sinar. Masing-masing mata mempunyai sebuah sel seperti lensa yang sensitif terhadap sinar. Masing-masing mata mempunyai sebuah sel seperti lensa yang sensitif terhadap sinar dengan batas ujung yang bergaris-garis yang mensekresikan suatu tudung berpigmen..
·         Bintik Pigmen. sebuah bintik besar yang berpigmen yang terletak pada dinding paling depan vesikel serebral. Ini bukan strukutr mata dan tidak mempunya fungsi sensoris, tetapi jikalau hewan itu membenamkan diri dengan bagian ujung anterior mencuat, maka bintik pigmen itu melindungi mata dari stimulu sinar ynag berasal dari depan.
·         Organ Infundibular. Suatu depresi yang terdapat pada bagian dorsal dari vesikel serebral. Organ itu dibatas oleh el-sel bersilia yang panjang. Organ itu berfungsi mendeteksi perubahan tekanan cairan yang terdapat di dalam tabung neural.
·         Celah Kolliker. Merupakan kantung sel-sel ektodermal yang bersilia, terletak di atas vesikel serebral, sedikit di sebelah kiri. celah kolliker ini menandai posisi neutropor. Neutropor akan tertutp setelah hean dewasa. Celah kolliker mungkin bukan organ olfaktori sebab tidak mempunyai sel sensori khusus atau tidak mempunyai hubungan dengan otak.
·         Papilla. Merupakan kelompok sel-sel sensori pada sisi oral dan tentakel velar, merupakan organ sensori peraba, sel-sel dari tentakel velar dan siri oral juga merupakan kemoreseptor yang berfungsi sebagao indera gustator dan pencium.
·         Sel-Sel Sensori. Menyebar di seluruh epidermis. Tiap sensori memiliki serabut syaraf pada bagian bawah, dan pada bagian luar terdapat ujung syaraf sensori yang berbentuk rambut yang muncul dari lapisan kutikula. Sel-sel sensori itu merespon sentuhan, dan beberapa di antaranya berhubungan dengan penentuan sifat-sifat pasir dimana hewan itu membenamkan diri, karena hewan tersebut menghindarkan diri dari pasir yang ukurannya halus.

Habitat
Amphioxus banyak ditemukan di lautInggris dan bahkan sampai jauh ke utara pantai Norwegia. Hewan ini banyak dijumpai di air yang hangat, seperti laut tengah dan Samudra India. Populasi yang padat dijumpai  di Teluk Napoli dan selama musim kawin dalam jumlah besar dijumpai di danau Pantano dekat Messina. Amphioxus tinggal di pantai yang dangkal dan suka membenamkan dirinya dalam pasir, hanya bagian ujung anteriornya yang mengandung tudung oral tersembul di permukaan air. Amphioxus mempunyai daerah persebaran yang luas, dari laut Tengah hingga laut Utara, pantai Atlantik di Amerika dan Samudera India.

Klasifikasi
Subfilum sefalokordata terdiri atas  genus, yaitu:
Genus 1: Asymmetron

Genus 2: Branchiostoma (Amphioxus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar